Resume Momistudy #8

“Emphatic Love : Menerima dan Mencintai Diri Sendiri”

Jumat, 17 Agustus 2018

19.00-21.00

Narasumber:

Admila Rosada, M.Psi., Psikolog

Psikolog & Founder Emphatic Love Therapy


Pengantar

Moderator

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Halooo selamat malaaaam para mommy hebat dan bahagia
Salam sejahtera untuk kita semua😊

Tema #momistudy 8 kali ini membahas tentang pentingnya menerima dan mencintai diri sendiri, karena tanpa menerima dan mencintai diri sendiri kita tidak akan bisa menjadi seorang ibu yang bahagia. Sedangkan, pikiran, perasaan dan perilaku seorang ibu memiliki dampak yang besar bagi kebahagiaan dan keutuhan sebuah keluarga.

Menjalani peran sebagai ibu, tentunya bukan sebuah peran yang mudah. Dalam menjalani pasti banyak tantangan yang sering kita temui. Mengurus anak, pekerjaan rumah, pekerjaan kantor (bagi ibu yang bekerja), belum lagi melayani suami.
Bagi kebanyakan ibu, seorang ibu haruslah sempurna. Berfikir bahwa seorang ibu haruslah sabar, tidak boleh marah, kesal, sedih, atau menangis. Tetapi kemudian ketika ada satu dan lain hal emosi negative muncul, tak bisa dibendung lagi..
Akhirnya tak jarang para ibu merasa kecewa, buruk, dan perasaan perasaan tidak puas akan dirinya

Lalu bagaimana sih cara kita untuk berdamai dengan diri kita? Menerima bahwa kita, seorang ibu juga merupakan seorang yang manusia yang memiliki banyak kesalahan…

Beruntungnya, di Momistudy #8 kita akan belajar lebih dalam lagi bagaimana sih agar kita misa menerima dan mencintai diri kita bersama narasumber kece yang kemampuannya tidak diragukan lagi.

Narasumber

Oia. Spt kata momin td bhw “anak riang, suami kenyang, belajar tenang”.

Betul bgt.

Sy mau ajak mommies semua utk fokus here and now. Fokus ikut kulwapp ini ya.
Pastikan anak sdh ada yg nemenin main. Jg suami sdh makan malam. Jd mommies bs tenang belajar.

Mom, here and now itu akan menjadikan kita sehat mental loh.

Seperti judul materi yg sy sampaikan yaitu emphatic love. Apa itu? Yaitu cinta yg penuh empatik, cinta yg bersumber dr penerimaan dan mencintai diri sendiri.
Semoga nnti kita Sama2 belajar dan di akhir kulwapp ini semoga kita semakin penuh cinta dan siap menebar cinta

Mom..di dalam diri kita banyak sekali peran. Betul? Dan kadang peran tsb “tumpuk undung” saling ingin dimenangkan. Kalau sdh seperti ini biasanya kita jd stress dan bingung mana yg hrs diprioritaskan.

Sementara kita tahu hrsnya peran2 itu bs seimbang.

So bgmn caranya biar mendekati seimbang?

Caranya: kita harus kenal diri kita.

Smkn penasaran?

Yuk momod mgkn bs memantik pertanyaan dl? Biar bergulir diskusinya


Sesi Tanya Jawab

1

Assalamualaikum..perkenalkan saya elita teh,mau bertanya apa anak bisa merasakan apa yg kita rasakan?saya sering mendapat tekanan di kantor dan stres itu terbawa sampai rumah,saya sudah berusaha menutupi tapi anak saya malah sepertinya ikut merasakan,efeknya anak saya jadi rewel,tantrum,dan selalu cari gara2 sehingga saya juga jadi terpancing untuk emosi.apa yg sebaiknya saya lakukan teh?

Mom elita pny peran sbg ibu drmh dan jg staf di kantor ya? Peran yg mgkn jg diemban oleh byk Mommy. Termasuk saya ☺
Pertanyaan nya: apakah anak bs merasakan stress kerja kita mskpn sdh coba ditutupi? For sure mom! Buktinya ya anak jd rewel spt itu.

Mom elita, emosi itu membawa energi. Energi itu bs dirasakan oleh org2 di sekitar sumber energi itu.
Jd kalau mom elita emosinya negatif, itu membawa energi negatif. Jdnya anak memunculkan perilaku negatif.

Apa yg hrs dilakukan?
Spt yg sy tulis di materi: mindful parenting. Here and now.
Pekerjaan kantor ya diselesaikan di kantor. Kalau sdh drmh ya fokus bersama org2 rumah.

Hal teknis yg bs membantu, sampai rmh segera ganti baju rumah, mandi, jauhkan tas atau laptop kantor dr pandangan mata biar gak ke ingat.
Lalu enjoy your family time.

Oia. Td dlm pertanyaan ada ttg “tekanan di kantor”. Nah itu bs dg latihan melepas mom elita. Itu kan sumbernya bs jd atasan atau rekan kerja.
Nah jgn sampai dehh anak kita jd sasaran yg kena konsekuensinya.

Tarikh napas panjang…Rasakan perasaan tertekan…ijinkan rasa itu hadir….lalu lepaskan….

Begitu mom elita? Smg membantu ya….

Iya mom sangat membantu,tinggal perlu praktek dan diulang2 terus agar bisa mahir 🙏

Sip. Bisa dimulai dr menyadari emosi.

Semangat mom elitaaa

2

terima kasih mom, saya isna ingin bertanya apakah menerima dan mencintai diri sendiri itu juga bisa berkaitan atau dipengaruhi dg inner child kita? kalau iya apakah inner child yg negatif bisa diselesaikan dg teknik melepas yg disampaikan dlm materi?

Iya mom, ada hubungannya. Bahkan sgt dekat.
Inner child itu adl manifestasi peran di dalam diri kita yg terbentuk di masa anak2 kita. Dan mom, sbnrnya tdk ada peran atau inner child yg negatif, mgkn lbh tepatnya kita blm sepenuhnya menerima nya mjd bagian dr diri kita. Jd kita lihatnya negatif.

Jd begini, sifat fitrah roh kita adalah SUCI DAN TENANG. Lalu smkn kita beranjak usia dan dihadapkan pd bnyk pengalaman positif n negatif, roh tsb mjd tdk tenang lagi. Roh atau self atau bereaksi thd situasi2 baru ssi pengalamn yg sdh pernah dibawanya.

Inner child atau peran akan muncul pd situasi ttt yg mendorong dia muncul.
Nah pertanyaan mom isna bgmn jk inner child itu negatif? Coba mom isna lbh kenali dl peran tsb. Boleh latihan sederhana “melepas” tsb digunakan sbg latihan awal.
Langkah sederhananya:
Kenali lbh dekat
Sadari
Terima menjadi bagian diri
Lepaskan

Begitu mgkn mom isna?
Smg sdh jelas ya?

iyaa moms, nah kadang kita tahu bahwa perasaan emosi sedang negatif, misal kecewa atau marah dg sesuatu tp kemudian terkadang pikiran/ego kita membuat excuse atau alasan yang seolah membenarkan perasaan kecewa atau marah tersebut, kita tahu dan sadar akan hal itu, lalu bagaimana menyelesaikannya?

jadi kayak berdebat sendiri gitu moms dipikiran dan hati tuu hiks

Mommies….ingat ya, semua rasa itu pengennya dirasain. Positif ataupun negatif. Jadi…rasakan saja semua rasa yg hadir. Jgn ditolak.

Nah…tapi kita pny ranah yg lain selain perasaan, yaitu pikiran dan perilaku.

Bgmn spy ketiganya selaras? Kontrolnya ada di rasa.

Jd mom isna boleh kog marah atau kecewa.
Namun spy gak merasa salah pny perasaan itu, lakukan latihan melepas.
Segara tarik napas panjang, lihat perasaan itu. Rasakan. Rasakan saja. Lalu dilepas.

Satu lagi, kontrol di rasa ini akan membantu kita mengontrol perilaku spy gak merugikan diri sendiri dan org lain.

Begitu mom isna? Smg smkn jelas yaaa
Kalau slogan sy dlm bahasa Jawa:
Ngrasakke kabeh rasa sampek ora krasa.

Merasakan semua rasa sampai tdk terasa lg

Latihan melepas akan mengantarkan kita pad titik ini.

Kalau sdh gak terasa lagi rasa itu saat kita dihadapkan pd situasi yg serupa, itu tandanya kita sdh “selesai”

alhamdulillaah semakin tercerahkaan mom, makasiih banyaak moms 😘💕

3

Terimakasih momod atas ksempatan yg di berikan..
Saya sering kewalahan untuk mengatur diri saya sendiri, smenjak menukah saya lebih fokus pada anak & suami smpek kdang saya tak punya waktu untuk diri saya sendiri.
Bagaimana agar bisa mengontrol diri bahwa kita juga perlu “metime” krna jrang sekali saya dapatkan🤦🏼‍♀

Mom azka boleh sy tnya dl?
Kl mnrt mom azka, misal mom azka jalan2 ke mall atau ke pasar atau wisata ke pantai bareng anak dan suami itu me time bukan?

Ataukah me time itu artinya harus sendirian?

Ketika saya bisa pergi bersama suami & anak saya anggap metime mom.

Tp ktika saya repot anak slalu “nggudo” bgitu mom, terkadang membuat saya lelah, sedih & btuh sendiri hanya untuk skedar menenangkan pikiran & raga.
Tp bagaimana cara mengatur waktu yg tepat? Agar tidak mengesampingkan anak.

Ya mom.

Mengapa sy tny demikian. Krn bnyk dr kita yg kdg hanya mengartikan me time itu saat sndr. Kita gak lihat kebersamaan bareng suami n anak adl me time. Kenapa demikian? Krn kita gak mengijinkan kita ikut seneng saat bareng2 itu. Kita fokus pd nyenengin org lain (suami n anak)

So, ikutlah bersorak gembira saat maen bareng sama suami n anak. Jdkan itu moment berharga bersama.

Nah kalau ttg anak nggoda atau rewel dan mom azka spt ingin pergi sejenak….adakan lah waktu itu.
Boleh kog.
Itu bkn berarti mengesampingkan anak.

Kerjasama sama suami dlm pengasuhan.

Sekedar selonjor di depan TV 15 menit mgkn sdh cukup.
Kalau lama2 kita nya jg sudah kangen anak. Iya kan mom? Heheh

Begitu ya mom azka. Smg membantu.

Terimakasih mom mila sudah memberi solusi untuk saya praktekan kdepannya😊

Sami2 mom azka.
Semangat selaluuu.

4

assalamualaikum
saya meilanni
bagaimana memanage perasaan judging dr orang lain..
semisal disalahkan menjadi penyebab atas sesuatu, nah sy suka merasa iya salah saya, saya memang selalu salah..
agar tidak muncul perasaan seperti demotivasi tersebut seperti apa?
tips untuk penerimaan diri..

Mom Mei, terlepas dr apakah mmg mom mei salah atau tidak, mnrt sy perasaan menyalahkan diri sendiri atas judgment org lain itu bs jd bersumber dr luka atau pengalaman negatif masa lalu. Artinya, ada peran “si terus disalahkan” di dlm mom Mei shg itu yg muncul saat menghadapi pengalaman serupa.

Nah bgmn tips menerima diri?
Ya pastinya ini butuh proses ya mom.

Coba deh dititeni kapan perasaan itu selalu muncul? Saat situasi apa?
Niteni itu bahasa Indonesianya menandai. Hehehhe

Niteni atau menandai ini adl proses mengenali diri sendiri.

Jk sdh kenal, maka coba disadari apakh mmg itu ada dalam diri.

Lanjut ke latihan melepas.

Inshaallah akan membantu lbh tenang.

Sekali lagi, semua rasa boleh hadir mom. Termasuk rasa menyalahkan diri sendiri akibat di judge org lain.

Begitu mom mei?

😊terima kasih mom mila..
semoga sy bisa pelajari proses menandai diri sendiri

Sama2. Mom mei.

Semangat berproses mom….

5

sebagai seorang ibu rumah tangga kadang saya butuh sekali peran suami membantu saya, tapi justru saya dapatkan sebaliknya… gimana ya mom caranya mengatasi emosi saya yg kadang susah saya bendung karena kurangnya kerjasama dari suami

Halo mom bunga yg merasa susah membendung emosi saat suami tidak kooperatif dlm rumah tangga.

Pasti gak enak ya rasanya mom. Kita punya harapan tapi kenyataannya gak sesuai dg harapan tersebut. Apalagi itu dengan pasangan kita yg tiap hari hidup dg kita.

Spt yg sy sampaikan dlm materi, di matriks yg bagian dg pasangan. Disitu ada bbrp tips. Mgkn bs dicoba mom yaitu ttg membuat kesepakatan. Hal yg bs kita proses sendiri ttg melepas wanting atau ekspektasi atau harapan. Lagi, ini dg latihan melepas.

Oia buat mommies semua, kalau kita sdh bs melepas wanting, rasanya nyaman bgt. Lalu kita akan bs dengan mudah memenuhi diri kita dengan cinta.
Nah cinta itu kan energi. Energi bs menular ke sekitar. Kl sdh kita penuh cinta, org2 sekitar kita trmsk suami jg tertular cinta mk Inshaallah akan lbh terkendali situasi di dlm rumah tangga.

Pada ranah “rasa” bs latihan demikian. lalu pd ranah perilaku bs membuat kesepakatan2 dg suami ttg pekerjaaan rumah tangga. Cari moment yg romantis biar bs manja2. Hehhehe

Smg penjelasan sy bs membantu ya mom bunga

sebelumnya sudah pernah saya coba tapi masih belum berhasil mom, hingga pada akhirnya kembali lagi keawal…

jadi kadang karrna capek sendiri jadi kelewat emosi sendiri mom…

mungkin sekarang saya lebih harus memahami konsep melepas dulu ya mom

Mmg butuh proses mam.

Ya….setidaknya Mommy memproses emosi Mommy dulu. Beres dulu.

Dan sy percaya (dr bbrp latihan dan pengalaman sy), jk kita sdh beres mk dengan ijin Tuhan mk org2 di sekitar kita akan tertular energi kita tsb (dalam hal kasus mom bunga adl suami yg akan lbh kooperatif)

Aamiin… insyaallah ya mom..

Aamiin. Semoga Allah ridho….

6

Assalamualaikum saya kiki, saya tertarik dengan konsep “melepaskan”, dan juga kondisi “kerjasama dengan suami” apakah melepaskan hanya bisa dilakukan sendiri, atau bs dilakukan dengan suami, apabila bs dilakukan dengan suami bagaimana mempraktekannya?
Mom kiki yg bertanya ttg apakah “melepas” bisa dilakukan bersama suami?

Hmmmm sebenarnya ini proses individual mom. Mksd sy secara proses psikologis, ini sgt personal.
Tapi kalau latihannya bs bareng2. Jd kalau mom kiki mau ajak suami latihan melepas boleh banget. Atau bs diawali dg sharing ttg proses melepas yg mom kiki lakukan.

Sy biasanya begitu.
Share sdkt ya. Jd sy cerita ke suami ttg proses sy “melepas” saat anak kami yg kls 6 mau ujian nasional kmrn. Sy cerita ke suami bgmn proses sy melepas wanting thd anak sy, melepas kekhawatiran nilainya jelek, melapas ketakutan akan kata orang, dll.

Dr situ, Setdknya suami sy dpt insight ttg yg sy sharing kan. Krn beliau mmg tdk butuh melepas apa yg td sy lepaskan, beliau gak pny wanting tsb.

Demikian mom kiki. Smg ada gambaran yg lbh jelas.

baik mom terima kasih atas infonya, karna kondisi kami (saya dan suami) sebagai orangtua baru, saya merasa cukup bisa komunikasikan keinginan saya ke suami dan beliau sejauh ini cukup membantu, namun sebaliknya beliau seakan sering kali menahan emosi apabila terjadi sesuatu sehingga saya merasa komunikasi tersebut tdk berhasil 2 arah

sepertinya sharing seperti yang dicontohkan mom bisa saya praktekkan ke beliau

Ok mom. Monggo bs dicoba.
Percayalah bhw energi itu menular. Suami bs merasakan saat bsk mom kiki sdh full of love. Suami bs jd akan belajar jg dan mjd pribadi full of love jugak.

Semangat mom….

latihan melepas bersama maksud saya 😊

baik terima kasih mom atas jawabannya 🙏


Penutup

Moderator

Diskusi yang sangat inspiratif sekali ya mom…
Pada diskusi malam ini saya belajar pentingnya menerima semua perasaan yang kita rasakan… diterima buka ditolak.. setelah kita menerima, merasakan dan memahami perasaan dan diri kita.. setelah itu kita bisa berlatih untuk melepaskan.. sehingga kita akan merasa nyaman. Akhirnya kita akan merasakan hidup penuh cinta dan orang sekitar kitapun merasakan cinta kita..

Semoga kita akan lebih bisa “melepas” dan memiliki cinta yang lebih setelah diskusi ini ya mommies..

Narasumber

Wrap up yg sdh langgam sekali.
Terima kasih sdh dibantu menyimpulkan.

Mommies…terima kasih atas pertanyaan2nya tadi. Sy pun belajar dr mommies semua.
Semoga pembahasan kita disini bs memberikan manfaat dan semakin menguatkan kita utk mjd Mommy penuh cinta. Aamiin

Mom..fitrah jiwa adalah SUCI, TENANG, dan PENUH CINTA.
Latihan melepas akan membantu kita menetralisir wanting dan mengembalikan jiwa pd fitrah SUCInya. Latihan melepas jg mengajak jiwa kita utk senantiasa TENANG shg kita bs melihat apa yg terjadi di hadapan kota dg adil dan bijaksana. Kemudian pada situasi ini kita akan merasakan diri PENUH CINTA dan siap menebar CINTA.

I LOVE U ALL MOMMIES….

Terima kasih atas atensinya. Mohon maaf atas segala khilaf🙏🏻

Leave a comment